When We First Met (Again)

Yak pembaca yang terhormat, selamat malam. apakabar? semoga sehat-sehat saja ya. Pada kesempatan kali ini, karena satu dan lain hal. Akhirnya saya kembali untuk nge-blog lagi. dan hal2 yang terjadi ini bukan hal yang biasa loh, tapi luar biasa! hohoho. memang hidup itu indah ya. kadang diatas, kadang dibawah, dan tidak bisa ditebak sama sekali. Betapa kita harus bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yg telah diberikan kepada kita. semua yang kita alami adalah atas kuasanya sehingga seharusnya kita bisa ikhlas & bersyukur menerimanya *lagi ngingetin diri sendiri*

pada kesempatan kali ini, saya ingin men-share sebuah kisah mengenai seseorang yang sangat spesial di hidup saya, yaitu Reihan Putri.

Sungguh sebuah kejaiban yang sampai sekarang masih saya gak sangka2, kalau pada akhirnya sekarang, pemberhentian terakhir (Insya Allah) dari hati saya bisa kembali lagi kepada wanita ini. karena sesungguhnya, semenjak lama pula saya sudah memiliki perasaan kepadanya (caelah, kaya lagu dangdut)

Jadi ceritanya gini masbro...
 *kembali ke masa-masa SMA*

Kelas 2 SMA adalah masa-masa paling indah, karena pada saat itu saya masih muda, bebas, dan liar (apalah ini). Di kala itu, selain rajin menabung, mengaji dan ramah, saya tidak lupa pula beraktivitas ria. Teksound adalah sebuah organisasi yang telah menjadi rumah kedua saya. Organisasi berbasiskan teknologi ini memiliki keunikan tersendiri, karena namanya hanya kedok belaka.dibalik semua embel-embel tersebut, intinya sih ini isinya adalah sekumpulan orang yang pandai, bertalenta, berbakat, dan cemerlang di bidang haha-hihi.

Yap, "haha-hihi", anda tidak salah baca. hmmm, atau mungkin, haha-hihi-hehe lebih tepatnya.

Namun, disini pula lah saya bisa bertemu dengan seorang Reihan Putri. seorang junior di organisasi saya tercinta ini. Semua ini sebenarnya berawal dari tatap, seperti lagunya Yura Yunita, tentunya hal ini cukup wajar mengingat alhamdulillah saya diberikan nikmat penglihatan dari Allah SWT. Saya menatap dia dan dia menatap saya. lalu kami.. hmm.. lalu kami berkenalan. gak ada yang spesial. biasa aja. toh saya juga kenalan sama anak2 junior yang lain. jadi sebenernya part ini hanya sebuah filler. lumayanlah, bisa nambahin separagraf kan.

Oke, percepat waktu ke setelah para junior dilantik menjadi anggota tetap dari Teksound, saya pun mulai mengobrol-ngobrol dengan dia, selayaknya saya mengobrol dengan teman2nya yang lain. Apalagi jaman itu aplikasi chatting mulai ngetren, seperti MSN dan Yahoo Messenger. jadilah kami chat2an, yang paling saya ingat kala itu, Reihan Putri ini super random kalau diajak ngobrol. dari topik A bisa loncat ke topik Z. berhubung saya orangnya baik hati & sabar, ya saya ladenin lah kckckc (padahal dalam hati seneng).

terus ngobrol terus terus, akhirnya keterusan. untung gak nabrak, alhamdulillah ya :)

selayaknya laki-laki dan perempuan yang sering berinteraksi, bohong kalau gak ada rasa yang tumbuh seiring dengan waktu. dan jadilah saya mulai memiliki ketertarikan lebih kepada beliau. namun pada kala itu, saya bener-bener belum punya pengalaman dalam menyukai seseorang, terlebih lagi pacaran. gak boleh, gak baik kalau kata mama kckckc.

jadilah saya pun memendam rasa ini, lagipula saya pikir pasti ini hanya fling sesaat. ditinggal bentar juga ilang lagi. Apalagi sepertinya perasaan ini pun gak bisa dilanjutkan. karena ketidakpedean saya dengan diri sendiri dan faktor luar yang ramai mempengaruhi. toh perasaan ini bukan perasaan yang menggebu-gebu luar biasa, layaknya kisah cinta di film-film, dimana seakan kupu-kupu beterbangan di perut, dunia seakan-akan terlihat sempurna, dan tiap hari selalu mengingatnya.

bukan..
bukan seperti itu yang saya rasakan..

Perasaan ini datang pelan-pelan, perlahan dan lembut. kalau mau di analogikan sih, kayak tumbuhan putri malu (sama lah ya namanya, sama2 putri), yang kalau disentuh dikit pun menutup, tapi selalu mekar kembali. yaa seperti itu, dibilang suka, juga gak suka-suka banget, tapi dibilang gak suka, juga engga, soalnya masih selalu ada niatan untuk memberi perhatian spesial kepadanya. Mengalir seperti air, layaknya pembicaraan kita hingga larut malam.

dan perasaan ini pun saya abaikan, hingga saya lulus SMA. pikirannya sih, toh juga baru bisa pacaran pas kuliah dan nanti pasti bisa dapet lagi. namun, ternyata jarak itu berpengaruh ya. bukan cuma literally jarak antara Jakarta-Bandung, tapi jarak antara dunia kita, antara komunikasi kita yang kian hari kian menipis.

lalu disitulah saya merasa kehilangan..
dan lagi-lagi, ini bukan kehilangan ala-ala galau yang sampe ga makan ga tidur mikirin doi ya. ini cuma perasaan sederhana, mengenai rasanya ada yang kosong, adanya chat yang berkurang, dan adanya hubungan persahabatan yang merenggang.

wajar juga sih, toh doi kan sibuk belajar menggapai universitas idaman, sementara saya sedang dibandung berjuang beradaptasi dengan lingkungan kuliah yang baru dan beda banget. perlahan tapi pasti, waktu berputar dan bergulir, dan kita pun sibuk dengan masing2. Namun entah mengapa, selalu ada rasa yang menggerakkan saya untuk ingin tahu mengenai kabarnya (baca : kepo).

hingga puncaknya, setelah dia masuk hukum UI, kudengar kabar nun jauh disana (apalah) Reihan Putri sudah ada yang punya. yap, langsung saja saya ucapkan selamat padanya dan berjanji pada diri sendiri untuk menutup rapat2 cerita kami yang sederhana.

yap, sederhana namun manis, dan akan selalu jadi memori indah buat saya.

Karena, begitulah prinsip saya. saya gak mau berhubungan terlalu jauh dengan seseorang apabila saya memiliki rasa kepadanya, dan dia sudah memiliki orang lain.

Perfect.

maka tutuplah kisah kita.

dan saya pun "lupa" tentangnya.

ya, gak sepenuhnya lupa juga sih. tapi sudah menutup peluang bagi diri saya. toh juga pada saat itu, saya punya kisah lain di Bandung sementara dia punya cerita di Depok. beberapa kali kita bertemu pas reunian, perlahan rasa itu muncul lalu hilang dalam semalam. mungkin malu, mungkin ragu.

bahkan hingga akhirnya pun hubungan dia dengan yang lain sudah berakhir pun, tidak menggerakkan hati saya untuk mencoba mengejarnya. mungkin malu, mungkin ragu, atau mungkin dunia kita yang sudah sangat berbeda. seakan2 kita ini adalah sebuah benda sejarah yang ada di museum. ya, soalnya, benda2 itu kan bukan untuk dipakai dan dimanfaatkan. tapi cuma diliat sesekali dan dikenang.

and life goes on and on.

till i met you again.

Rabu, 14 Oktober 2015

at that time, i knew, i just knew. That she was the one :)


Robbie Williams - She's The One
".. and if there's somebody calling me on. She's the one.. " 

3 komentar:

Reihan Putri mengatakan...

Alhamdulillah, insya Allah ya pemberhentian terakhir, sampe merinding bacanya :")

C A S S A V A mengatakan...

Parah nama gw pun bahkan ga disebut

C A S S A V A mengatakan...

Parah nama gw pun bahkan ga disebut

Posting Komentar